Saya sering mendapat pertanyaan, apa sih bedanya training C-IQ (Conversational Intelligence) dengan training leadership (kepemimpinan) pada umumnya? Terus, apa bedanya dengan communication skills training (pelatihan komunikasi) yang sudah sering diadakan dimana-mana? Pertanyaan ini pula yang ada di benak saya pada waktu pertama kali mengikuti seminar tentang Conversational Intelligence, oleh Judith Glaser sekitar pertengahan 2014 silam.
APA YANG MEMBEDAKAN TRAINING C-IQ DAN PELATIHAN LEADERSHIP LAINNYA?
C-IQ berangkat dari premis (dasar pemikiran) bahwa untuk mencapai level kesuksesan dan kejayaan yang kita inginkan, itu tergantung dari kualitas budaya organisasi yang ada. Dan, budaya yang berkinerja tinggi ini tergantung dari kualitas relasi/hubungan dari setiap orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Dan, kualitas relasi ini tergantung dari kualitas percakapan/komunikasi yang terjadi sehari-hari.
Dengan belajar dan meningkatkan skill C-IQ kita, kita akan menguasai elemen paling dasar ini, yakni komunikasi kita sehari-hari. Elemen inilah yang menjadi fondasi terpenting kepemimpinan. Bagaimana kita menciptakan dan membangun Trust (Kepercayaan) melalui percakapan yang sehat.
Setelah kita menguasai ini, barulah training leadership yang lain-lain seperti: penentuan visi, goal setting, strategy planning, teamwork, performance management, delegation, dan lain sebagainya, akan menjadi lebih efektif.
Jadi C-IQ inilah yang menjadi esensi dasarnya. Ibaratnya fondasi rumah, tanpa C-IQ membangun hal-hal tadi menjadi kurang efektif. Karena itulah mengapa C-IQ dinobatkan menjadi 1 dari 5 Tren Terbesar Bisnis di Masa Mendatang (Majalah Inc, 2016).
Jika ingin mencapai posisi paling tinggi, Anda harus membangun fondasi yang paling dalam. Kedalaman fondasi menentukan ketinggian apa yang sedang Anda bangun.
APA YANG MEMBEDAKAN TRAINING C-IQ DAN TRAINING KOMUNIKASI LAINNYA?
C-IQ akan meningkatkan kapabilitas kita dalam menguasai elemen terkecil dari suatu budaya organisasi, yaitu komunikasi/percakapan yang ada. Tidak hanya sebatas pertukaran kata-kata atau data, namun kita akan belajar memahami bahwa setiap percakapan itu mempunyai dampak secara fisik terhadap biologis kita. Dia akan mempengaruhi DNA dan kimiawi otak kita, bahkan mempengaruhi kesehatan kita. C-IQ dikembangkan dari riset terbaru dari ilmu neurosains. Bidang ilmu yang mempelajari sistem saraf atau sistem neuron manusia.
Inilah yang membedakan dengan pelatihan komunikasi yang selama ini kita belajar. C-IQ akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam, dan membantu kita lebih mengenal dan menyadari cara kerja otak kita dan bagaimana cara kita berkomunikasi mempengaruhi kondisi otak kita.
Semoga penjelasan singkat di atas bisa memperjelas perbedaan tersebut, dan untuk lebih lengkapnya silahkan baca tulisan-tulisan saya yang lain mengenai Conversational Intelligence. Jangan lupa subscribe ya, supaya tidak ketinggalan dengan berita terbaru.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya!
#kepemimpinan #leadership #leadershipdevelopment #leadershiptraining #pelatihankepemimpinan #pelatihanleadership #leadershipcoaching #businesscoach #pelatihbisnis #pelatihansdm #pelatihanmanajemen #visikepemimpinan #communicationtraining #conversationalintelligence #conversationalintelligenceindonesia #greatleader #efektifmanajer #efektifleader #greatmanager #jimmysudirgo
Comments